Minggu, 22 Januari 2017

Sajak Cinta

Kalian ada, karena cinta
Kalian bertumbuh, sebab cinta
Kalian bertingkah atas dasar cinta
Semua karena cinta

Lantas, atas dasar apa aku kecewa
Atas sebab apa aku membuat hatimu terluka
Pantaskah aku melakukan itu semua
Pantaskah aku hati kalian aku tinggali jejak-jejak noda

Maafkan aku, sayang, maafkan aku
Aku telah menyia-nyiakanmu
Aku telah menyakiti hatimu
Masih bisakah aku hapus luka itu

Sayang, sebab cinta
Aku lakukan semuanya
Hingga tak sadar kubuat kalian terluka
Sayang, maafkan semuanya

Kan kuobati luka-lukamu
Kan kubalut dengan doa-doaku
Sayang, betapa aku mencintaimu
Betapa cinta yang mungkin tak akan pernah engkau tahu

Sayang, izinkan untuk kita tetap bersama
Selamanya hingga ke syurgaNya
Sayang, semoga kalian pun tetap cinta
Ingin bersama selamanya



After #30DWC Jilid 3 Hari ke 43


Sabtu, 14 Januari 2017

Kecewa

Saat rasa itu datang menyapa
Tak tau bagaimana aku menghapusnya
Membiarkannya saja
Rasanya pun aku tak bisa

Entah apa namanya
Mungkin saja namanya kecewa
Aku tak peduli dengan itu semua
Namun itu sungguh menyesakkan dada

Kau tau apa tentang kecewa
Apa kau bisa menghapus rasa itu
Jika saja kau mau, bisa
Jika saja kau mengerti itu

Diammu biaskan luka
Sesakkan dada
Diammu mengiris sukmaku
Namun, kau tak tahu itu

Aku kecewa karenamu
Atas apa-apa yang kau lakukan padaku
Aku kecewa karenamu
Terluka, sedalam-dalamnya luka, namun kau tak tahu itu

Biarkan semua kan jadi cerita usang, tak usah kau tau
Kau hidup dengan duniamu sendiri
Dan aku pun kan lalui hariku sendri
Walau kutahu ini tak akan mudah bagiku

Sudah, tak usah sebar rasa
Diam saja
Biar malam menjadi saksi nyata
Atas duka lara yang kurasa

Terimakasih
Kau telah ajari aku untuk menahan perih
Merasakan sesak di dada
Menahan sakit di jiwa

Semoga esok kan berubah nyata
Bahagia menjelma
Hapuskan segala duka lara
Bahagia senyata bahagia

After #30DWC Jilid 3 Hari ke 42

Luka

Kau tau apa
Kau rasa apa
Kau tak mau tau apa-apa
Kau tak rasa apa-apa

Pun saat kuterluka
Kau berusaha menyembuhkannya?
Kau berusaha menutup lukanya?
Tidak, kau tak berbuat apa-apa

Luka
Akan membuat dewasa
Luka
Akan membuat dada semakin lega

Saat disikapi dengan bijaksana
Semua akan baik-baik saja
Tak apa
Berjalan -jalan saja, dan teruslah maju, berjalan di atas luka-luka

Kelak akan kau temui apa itu bahagia
Kelak akan engkau rasai apa itu cinta
Tak usah tergesa
Nikmati saja, apa yang harus engkau rasai sekarang, lupakan kecewa

Luka tak akan lama
Sembuh, menghilang, bersama berjalannya sang waktu
Tak usah ragu
Hari itu akan tiba

Sebentar lagi
Tak akan lama
Tunggui
Harap padaNya, agar dipertemukan dengan esok nan nyata


After #30DWC Jilid 3 hari ke 41

Lukisan Malam

Detak jarum jam menemani
Sunyinya malam ini
Gelapnya nan pekat
Sendiriku semakin terasa menghebat

Malam, gelap
Hatiku senyap

Ah, kau yang di sana
Kau rasa apa
Apa sama dengan yang kurasa
Atau beda pula

Malam, sunyi
Menusuk hati

Rindu ini
Membelenggu diri
Kau tak tahu bukan
Tak akan pernah tahu, tidak akan

Rasa ini menyiksa
Mencabik-cabik sukma
Menyesakkan dada
Dan kau, tak merasa apa-apa

Malam, gelapmu mengandung begitu banyak arti
Sunyimu dirindui
Adamu dinanti
Pergimu diharap kembali

Adaku tak pernah berarti untukmu
Tak adaku tak pernah engkau mau tahu
Ah, siapa aku
Hanya seonggok tulang belulang tak punyai arti apa-apa buatmu


After #30DWC Jilid 3 Hari ke 40

Ibu Tenang Anak Senang

"Mbak, anakmu kok ga bisa diam sih?"

"Itu panjat-panjat kayak gitu, kalau jatuh bagaimana?"

"Anakmu kok ga bisa dibilangin sih, Mbak?"


*
"Kakaaaaaaak, mainan apa itu? Ayo bereskan! Itu bukan mainan."

"Adiiiiiiiik, jangan naik-naik sepeda motor, nanti jatuh!"

"Kakak, jangan digituin adiknya, nanti nangis!"

Jangan ini, jangan itu.


**
"Kakaaaaaak, ayo cepetan!"

"Adiiiiiiiiik, sudah, ayo!"


***
Salah sang anakkah? Bukan. Anak balita itu masih belum mengerti apa-apa.

Salah sang ibukah? Mungkin. Tapi, tak sepenuhnya itu salah ibu. Bisa jadi, sang ibu sedang memiliki masalah tertentu. Sehingga terlampiaskan kepada anak-anak berupa kemarahan.

Sang ibu itu harus ditolong, bukan malah dibiarkan. Dan orang yang paling bertanggungjawab untuk memberikan pertolongan pertama pada sang ibu itu adalah suami. Ya. Suami harus segera menolong sang ibu itu.

Bagaimana caranya? Dengan mengajaknya ngobrol. Berbicara dari hati ke hati. Bercerita tentang banyak hal. Berbagi kisah suka dan duka. Jangan biarkan sang ibu tertekan. Jangan biarkan sang ibu merasa sendirian. Meskipun berjauhan jarak antara suami dan istri, sebaiknya sang suami harus senantiasa menjaga kedekatannya dengan istrinya. Jangan sampai sang suami melukai hati istrinya. Intinya, suami harus pandai-pandai menjaga hati dan perasaan istri. Dan membantu meringankan tugas istri sebagai seorang ibu rumah tangga.

****
Demikian. Semoga bisa diambil pelajaran yang bermanfaat. Semoga hati ibu selalu tenang. Anak tak jadi korban perasaan ibu. Anak tak jadi korban akibat ketidaknyamanan hati seorang ibu. Semoga anak kan tumbuh dengan tenang. 


After #30DWC Jilid Hari ke 39





Kamis, 12 Januari 2017

Meredam Gelisah Hati

"Hai, kamu marah?"

"Entah."

"Kamu kecewa?"

"Mungkin."

"Pada siapa?"

"Entah."

"Padanya?"

"Mungkin."

Hari terus berjalan. Waktu terus berputar. Tak guna engkau pelihara kesal. Tak guna pula kau jaga amarah. Ikhlaskan. Ikhlaskan. Ikhlaskan.

Ah. Tak kau rasakan. Kau tak tahu bagaimana menyesaknya dadaku. Bagaimana sakitnya hatiku. Kau tahu apa tentang segala yang aku rasa.

Berdamailah. Luapkan saja semuanya di sini. Aku akan menampung semuanya. Aku akan temanimu kalau kamu mau. Buang ragumu padaku. Kita akan bersama di sini. 

Baiklah. Terima kasih, engkau sudah berkenan sediakan ruang untukku. Sungguh ini sangat berarti buatku. Saat hatiku terluka. Saat dadaku menyesak karena menahan kecewa. Engkau hadir untukku.

Hari ini, aku nyaris gila. Aku berharap ada seseorang yang pedulikanku. Ada seseorang yang setia mengajakku bercerita, bercanda dan tertawa atau pun menangis bersamaku. Namun, seseorang itu tak pernah datang untukku. Tak pernah.

Aku sendiri. Sunyi. Sepi. Lagi, lagi, setiap mataku terbuka, aku berharap seseorang itu akan datang, akan hadir menyapaku. Namun, lagi, lagi, aku kecewa. Tak pernah kudapati apa yang kuinginkan itu menjelma menjadi nyata.

***
Hai, sahabatku. Redamlah gelisah hatimu. Dinginkan jiwamu. 

Basuh mukamu dengan air wudhu. Sirami hatimu dengan perbanyak dzikir dan tilawah quran. 

Lupakan sejenak tentangnya. Yaqinlah semuanya akan baik-baik saja.

Sabar, sabar, sabar.

Ikhlas. Ikhlas. Ikhlas.

Dekatkan diri padaNya sedekat-dekatnya. Perbanyak sedekah. 

Aku yaqin kau pasti kan mampu melewati ini semuanya. 

***
"Boleh jadi apa yang baik menurutmu adalah buruk menurutNya. Dan boleh jadi apa yang buruk menurutmu adalah baik menurutNya."

Dia lah yang maha tahu, segala apa yang terbaik untukmu.

Jalani, hadapi, hayati, dan nikmati.

***
Terimakasih sudah berkenan berbagi denganku.


After #30DWC Jilid 3 Hari ke 38

Minggu, 08 Januari 2017

Manfaat Menulis

Menulis itu tidak mudah. Menulis itu sulit. Mana aku sempat. Aku sibuk. Aku tidak punya waktu luang. Aku sudah capek seharian sibuk bekerja. Aku lelah mengurus anak. Mana bisa aku menulis.

Kalau sudah begitu, ingatlah akan salah satu manfaat menulis. Yaitu sebagai obat yang menyembuhkan. Obat yang bisa menyehatkan jiwa dan raga. Dengan menulis kita akan menjadi pribadi yang lebih bijak lagi. Dengan menulis kita akan bisa memaknai setiap keping kehidupan yang terjadi.

Masih ragu untuk menulis? Segera ambil penamu, dan tuliskan sesuatu. Maka akan kau rasakan menulis itu mencandumu. Tak akan berhenti di satu kalimat saja. 

Ketika fikiran kita terasa penat, jiwa kita resah dan gelisah, maka menulis akan membaikkanmu. Menulis akan membuatmu menjadi lebih tenang. Dan engkau akan dapat menganalisa dengan bijaksana atas apa yang terjadi.

Menulislah, maka engkau akan sehat. Masih tidak percaya? Coba saja segera menulis. Nyalakan laptopmu dan rangkailah kata-kata, menjadi kalimat demi kalimat yang penuh makna. Percayalah engkau akan menemukan maknanya.

Selamat menulis!
Menulis itu membahagia jiwa.


After #30DWC Jilid 3 Hari ke 37

Kamis, 05 Januari 2017

Hari Itu

Entah kenapa aku merasa ketakutan
Takut yang tak biasa
Takut yang tiba-tiba menyergap dada
Takut yang sangat

Hari itu
Dimana tak ada lagi kawan bercerita
Saat jasad terbujur kaku
Tak ada guna harta dan tahta

Hanya amal kebaikan yang menemani
Hanya anak-anak sholeh yang bisa bantu terangi
Di dalam ruangan sempit seukuran tubuh kita, sendiri
Tak ada kawan, sanak saudara yang menemani

Jika hari itu tiba, tak ada yang bisa menolaknya
Karenanya, persiapkan bekal untuk hari nan nyata
Mempersembahkan hal bermakna
Untuk dunia dan alam baqa

Sesungguhnya Dia adalah tempat kembali yang nyata akan ada


After #30DWC Jilid 3 Hari ke 36

Rabu, 04 Januari 2017

Kekuatan Kata-Kata

Apa yang kita katakan seringkali menjadi kenyataan. Karenanya kita harus berhati-hati dalam berkata-kata. Apalagi bagi seorang ibu. Apa yang keluar dari lisan kita harusnya yang baik-baik saja. Jangan sampai kita berkata-kata yang kurang baik terhadap anak-anak kita. Sulit memang, namun kita harus berusaha sekuat tenaga agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Seperti yang terjadi padaku tempo hari. Aku telah berkata-kata yang kurang baik pada putriku. Hingga benar, menjadi kenyataanlah apa yang aku katakan itu.

"Awas lho ya, nanti jatuh. Itu bisa jatuh."

Lalu aku pergi meninggalkan mereka. Tak lama. Baru beberapa langkah saja aku berjalan. Gubrak. Si adek terjatuh. Apa yang baru saja aku katakan, menjadi kenyataan. Si adek jatuh beneran. Aku pun menangis sejadinya. Dalam hati berjanji, tidak akan mengulangi hal itu lagi. Tidak akan berkata-kata yang kurang baik lagi. Sebab kata-kata itu akan dengan sangat mudahnya menjelma menjadi nyata.

Belajar dari pengalaman itu. Bahwa kata-kata mempunyai kekuatan. Jadi, kita harus selalu berkata-kata yang baik atau positip saja. Jangan sampai kata-kata negatif atau kurang baik keluar dari lisan kita. Terlebih ketika kita berbicara pada anak kita. Atau jika tidak bisa itu, maka diam menjadi pilihan yang bijak. 

"Berkata-katalah yang baik atau diam".

Lalu bagaimana jika, anak kita dalam kondisi yang kurang tepat. Misal sedang naik-naik jendela, dan ada kemungkinan untuk jatuh?

Tetap kata-kata positiflah yang harus kita keluarkan. Misalnya dengan berkata, "Hati-hati sayang. Pegangan yang kuat. Jangan sampai jatuh".

Semoga kita dapat selalu mengendalikan kata-kata kita. Hingga yang terucap dari lisan kita hanyalah kata-kata yang positif saja. Amin.

Semoga ada hikmahnya.


After #30DWC Jilid 3 Hari ke 35


Selasa, 03 Januari 2017

Alhamdulillaah

Alhamdulillaah
Terimakasih ya Allah, Tuhanku yang Maha Baik
Atas segala nikmat yang telah Engkau limpah di hari ini
Syukurku tak terkira

Ya Allah, aku percaya padaMu
Semua yang terjadi adalah berhikmah
Tak satu pun yang sia-sia, tanpa ada makna
Tak satu pun yang terjadi secara kebetulan
Semua telah Engkau atur
Semua telah Engkau tulis
Di dalam kitabMu yang indah

Alhamdulillaah
Syukurku atas segala apa yang telah Engkau anugerahkan padaku
Terima kasih telah engkau pertemukan aku dengan orang-orang hebat

Aku berharap, bermohon kepadaMu ya Allah
Semoga Engkau balas kebaikan mereka
Dengan kebaikan yang berlipat-lipat



#Rindu mereka
After #30DWC Jilid 3 Hari ke 34

Senin, 02 Januari 2017

Kuncinya Sabar dan Ikhlas

Hari ini, dia pergi lagi. Meninggalkanku dan anak-anak. Pergi untuk kembali. Pergi untuk sesuap nasi. Pergi untuk bersama. Pergi untuk satu mimpi. 

Rasanya tak ingin hilang kebersamaan denganmu. Selamanya ingin bersama. Semoga saja suatu hari nanti kebersamaan itu akan menjadi nyata. Amin.

Ketika kita menjalani hubungan jarak jauh, ada beberpa hal yang bisa kita lakukan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Saling Percaya. 
Ini adalah point yang sangat penting. Kita harus selalu percaya pada pasangan kita. Dan harus menjaga kepercayaan yang telah pasangan berikan pada kita.

2. Sabar.
Yakin bahwa suatu hari nanti pasti akan bersama. 

3. Ikhlas.
Rela dengan apa yang telah Tuhan taqdirkan untuk kita. Untuk sementara berpisah, agar suatu hari nanti bisa bersama.

4. Komunikasi.
Harus saling jaga komunikasi. Meski fisik tak bersentuhan secaa langsung. Kita bisa menelfon, atau pun berkirim pesan lewat sms dan pesan-pesan yang lainnya.

Semoga hari kebersamaan itu kan menjejak nyata.
Amin.


#ditulis dengan penuh cinta.
After #30DWC Jilid 3 Hari ke 33 


Minggu, 01 Januari 2017

Selamat Jalan untuk Esok

Selamat jalan untuk esok
Aku ikhlaskan pergimu
Semoga penuh kebaikan berbuah keberkahan

Allah, Tuhanku yang Maha Baik
Kutitip dia
Tolong jagai dan lindungi dirinya
Karuniakan padanya rizki yang berkah dan melimpah
Pertemukan kembali aku dengannya, dalam kondisi yang lebih baik dari hari ini

Allah, Tuhanku yang Maha Baik
Karuniakan kesehatan dan keselamatan selalu kepadanya
Dan esok pertemukan aku dengannya dalam kondisi tak kurang suatu apa
Mudahkan, lancarkan semuanya
Hingga esok bisa bersama kembali
Untuk jemput bahagia
Untuk satu tujuan mulia
Menggapai ridho Allah semata


#selamat jalan

After #30DWC Jilid 3 Hari ke 32

Sabtu, 31 Desember 2016

Ketika Diam Bukan Emas

"Hai, apa yang harus aku lakukan? Kenapa kamu diam saja? Bukankah aku sudah memberitahumu, kalau aku tak suka kamu mendiamkanku seperti ini? Ayo, bicaralah padaku! Bicaralah padaku, tentang banyak hal! Aku akan dengar apa yang kamu kata! Aku tak akan menyela. Ayo bicaralah padaku!"

Hening. Hanya hening yang aku dapati. Tak kudengar kau bicara padaku. Tak kau timpali apa yang aku katakan kepadamu. Kau meninggalkanku menuju alam mimpi. Ah. Kamu, selalu saja begitu.

Air mataku pun menetes perlahan membasahi kedua pipiku. Kau tak peduli padaku. Pada apa yang aku rasa. Pada apa yang terjadi padaku. 

Jika kamu saja tak peduli padaku, lantas siapa lagi yang akan peduli padaku? Jika kamu saja tak mau tahu aku, lantas akan adakah orang lain yang akan mengerti aku? Jika kamu saja tak hapus air mataku, siapa lagi yang akan mengeringkan tangisku?

Tak akan ada lagi. Tak ada. Tak akan pernah ada. Sendiri. Sunyi. Sepi. Tak ada yang akan menemani. Malam. Gulita. Hitam. Pekat. Menjadi teman sejatiku.


@Wahai kaum Adam, mengertilah dia adalah seorang wanita. Hatinya mudah rapuh dan terkoyak. Jangan kau sakiti hatinya terus menerus. Jangan lukai ia. Jangan kau dustai. Jangan kau berikan harapan palsu padanya. Jagai dia. Lindungi, sayangi dia. Luruskan jika dia salah. Ajaklah dia berbicara. Jangan kau diamkan saja. Karena tak selamanya diam itu adalah emas.

After #30DWC Jilid 3 Hari ke 31