Sabtu, 17 Desember 2016

Pangeran yang Ingkar Janji

Allah telah tentukan jodoh kita masing-masing. Semua telah ditulis dengan indah di dalam kitabNya. Tidak akan pernah tertukar, meski hanya satu pun. Sekali-kali tidak akan ada yang tertukar.

Kita tidak bisa memilih jodoh kita. Namun kita bisa memantaskan diri, agar kelak bertemu dengan jodoh yang kita harapkan. Karena wanita yang baik-baik akan berjodoh dengan lelaki yang baik-baik pula. Wanita yang keji akan berjodoh pula dengan laki-laki yang keji.

Lalu bagaimana jika cinta hadir pada saat dan waktu yang tidak tepat? 

Seharusnya cinta itu hadir ketika ijab qabul telah terikrarkan. Sebelum ijab qabul harusnya kita bisa menjaga perasaan kita. Jangan sampai kita memiliki rasa yang berlebih. Sebab bisa jadi rasa itu akan tinggalkan kecewa. 

Seperti yang terjadi pada Putri. Suatu hari ada seorang pangeran yang datang pada orangtua Putri. Pangeran itu bermaksud hendak meminang Putri. Ia berjanji pada orangtua Putri, tiga bulan lagi akan datang bersama ibu dan keluarganya untuk melamar Putri secara resmi.

Lalu, apa yang terjadi? Tak ada kabar. Tak ada berita. Dari sang pangeran pujaan hati. Hingga Putri diberitahu oleh teman pangeran itu, bahwa sang pangeran yang dipuja-puja Putri hendak menikah dengan wanita lain, tak lama lagi. Dunia serasa hancur di mata Putri. Kecewa yang teramat sangat. Sakit hati yang tak terperi.

Masa lalu telah menyakiti Putri. 

Adakah pembelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Putri itu?
Tentu. Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan pelajaran untuk kita. Diantaranya, yaitu :

1. Kita harus ingat, bahwa jodoh itu adalah rahasia Allah. Jodoh itu telah tercatat indah di dalam kitabNya. Jika berjodoh pasti akan bersama dan dipertemukan olehNya dengan cara yang mungkin saja tidak akan pernah disangka-sangka. Dan jika tidak berjodoh, maka tidak akan pernah bersatu, walau sekuat tenaga kita berusaha agar bisa bersama.

2. Rasa cinta, rasa suka terhadap lawan jenis harus kita kelola dengan baik. Jangan sampai kita menjadi budak rasa itu. Harusnya rasa itu bisa kita pendam, hingga saat indah itu tiba, saat ijab qabul telah terlaksana.

3. Jauhi pacaran sebelum menikah. Berpacaranlah setelah menikah, tentu ini akan lebih asyik, penuh berkah dan berpahala.

4. Yakinlah bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah. Boleh jadi kita membenci sesuatu padahal itu teramat baik untuk kita. Dan boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal itu teramat buruk untuk kita. Allah sungguh sangat maha tahu apa yang terbaik untuk hambaNya, sedangkan kita tidak pernah tahu.

5. Ikhlas dengan semua yang telah terjadi. Jadikan masa lalu pelajaran yang teramat berarti untuk perbaikan ke depannya.

6. Serahkan semua pada Sang Maha Cinta. Yakinlah dia pasti kan beri gantinya. Dia pasti akan karuniai jodoh terbaik untuk kita.

7. Terus perbaiki diri. Perbanyak ibadah. Agar Allah pertemukan dengan jodoh terbaik kita.

Kiranya beberapa hal itu yang bisa kita ambil pelajaran dari kisah masa lalu Putri.

Semoga ada manfaatnya untuk kita.

#Belajar dari masa lalu


#30DWC Hari ke 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar